PELATIH SEBAGAI PEMBINA
MENTAL ATLET
Dalam pelatihan Olahraga bagi atlet usia dini, cara pelatih merancang
situasi latihan, cara pelatih menetapkan sasaran, serta sikap dan perilaku
pelatih dalam kepelatihannya dapat mempengaruhi partisipasi anak kedalam
olahraga, Pelati tidak hanya berperan dalam situasi olahraga, namun seringkali
juga pelatih memiliki pengaruh terhadap aspek lain dalam kehidupan si anak.
Demikian pentingnya peran pelatih sangat berperan sebagai pembina mental atlet
usia dini.
Beberapa tips bagi
pelatih dalam menangani atlet usia dini;
·
Perlakukan setiap anak sama dengan anak lainnya. Berikan kesempatan yang
sama kepada setiap anak dalam melakukan setiap sesi latihan (Aktivitas)
·
Ciptakan suasana yang menggembirakan dalam berlatih maupun bertanding,
sehingga minat dan motivasinya terhadap olahraga taekwondo semakin meningkat.
·
Bersabarlah;
o
Pada mulanyaanak mungkin takut atau koordinasi motoriknya kurang, namun
dengan pengarahan yang benar dan latihan yang berulang maka anak akan belajar.
·
Usahakan setiap anak dapat melakukan geakan olahraga dengan benar, karena
hal ini penting bagi perkembangan ketrmpiloan dan rasa kebanggaannya.
·
Gunakan bahasa sederhana, jelas, tidak kasar dan dapat dimengerti oleh
anak.
·
Kurangi rasa takut yang mungkin dimiliki anak dengan cara mengantisipasi
dan mengurangi kecemasannya, dengan Humor
biasanya efektif.
·
Jelaskan dan tunjukkan gerakan ketrampilan taekwondo dengan benar secara
cermat, sehingga anak mengerti apa yang harus mereka lakukan.
·
Jelaskan keterampilan baru sedikit demi sedikit, sehingga anak dapat
melihat urutan gerak yang benar. Melakukan kesalahan, itu adlah hal yang wajar;
dan itu berarti mereka sedang mencoba.
·
Biarkan anak mengajukan pertanyaan; hal ini menunjukkan bahwa anak itu
berfikir.
·
Tunjukkan penghargaan terhadap anak didik; perlakukan mereka sedemikian
rupa sehingga terkesan bahwa pelatih maupun yang dilatih itu sama sama belajar.
·
Bersikaplah positif dan yakinkan setiap pemain/atlet memiliki peran dalam
tim, sehingga atlet merasa penting dan spesial dalam tim.
PELATIH SEBAGAI PEMBINA
MENTAL ATLET
Beberapa hal yang harus
di hindari dalam menangani atlet usia dini;
·
Hindari berteriak keras, berkata kasar atau membentak anak yang dilatih.
·
Janganlah menonjolkan hal buruk seorang atlet atau mengungkit-ungkit
kesalahan yang pernah dibuatnya; apalagi di ucapkan didepan atlet lain.
·
Hindari mengkum atlet atas kesalahan gerak yang dibuatnya. Hukuman dalam
hal ini akan membuat atlet menarik diri atau menyerah. Jika anak membuat
kesalahan gerakan, koreksi kesalahan tersebut dan mendemonstrasikan gerakan
yang benar.
·
Tidak perlu mengharapkan anak belajar dengan cepat. Kemampuan anak akan
meningkat melalui latihan yang teratur.
·
Jangan mengharapkan atlet bermain atau melakuan gerakan seperti seorang profesional.
Biarkan mereka menikmati dunia anak-anaknya sebagai bocah; mereka akan mahir
secara bertahap;
·
Hindari memperolok atau mempermainkan atlet. Hal ini pada atlet akan
berdampak terhadap penghukuman diri sendiri.
·
Tidak perlu membandingkan atlet dengan atlet lainnya, apalagi dengan
“jagoan” didalam tim.
·
Janganlah mengabaikan atlet yang belum berprestasi, ingatlah setiap atlet
dalam tim selalu menginginkan perhatian khusus dari pelatihnya.
·
Janganlah mengkritik atau mencaci pelatih lain atau wasit dihadapan anak
didik, hal ini akan membingungkan atlet dan menghambat sportivitasnya.
·
Hindari membuat latihan taekwondo semata-mata kerja keras tanpa
kegembiraan. Jika anak gembira dalam latihan, maka kemungkinannya ia akan
bertahan dalam tim atau dojang dan dalam taekwondo ia akan lebih berkembang.
Semoga tips-tips ini dapat membantu para pelatih dalam
mengembangkan Ta Kwon Do di Kota Bitung’
Tulisan ini
dikutip dari majalah Taekwonmags edisi perdana 2009
Oleh; Dra. Yuanita Nasution, M. App. Sc., Psi.
Penulis adalah psikolog olahraga; juga staf peneliti bidang Psikologi
Olahraga dan Kesehatan di Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani DEPDIKNAS